Memilih bahan pembuat pagar ternyata tidak semudah kelihatannya. Ada banyak aspek yang harus dipertimbangkan, seperti kekuatan, fungsi, dan estetika.
Dari beberapa jenis bahan pagar, ada yang awet hingga puluhan tahun dan ada juga yang butuh minim perawatan. Masing-masing jenis bahan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.
Pada artikel ini, akan membahas mengenai apa saja jenis-jenis bahan pagar dan tips memilih bahan pagar yang tepat untuk kebutuhan Anda.
Daftar Bahan Membuat Pagar
Bahan pembuat pagar di bawah ini dilengkapi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga lebih mudah mempertimbangkannya sesuai kebutuhan.
Kayu
Pagar kayu dapat tampil dalam format tradisional maupun modern. Bahan pembuat pagar ini juga mudah didapat dan memiliki banyak jenis.
Pagar kayu dapat dipadukan dengan besi, baja, dan beton. Fleksibilitas inilah yang memudahkan Anda dalam mendesain pagar estetik tanpa biaya kemahalan.
Namun kayu membutuhkan perawatan berkala, seperti dicat ulang atau dipernis secara teratur.
Selain itu, tanah yang cenderung lembab juga tidak cocok dipasangi pagar kayu langsung tanpa pondasi besi atau beton karena bisa dengan mudah menyebabkan kayu mudah lapuk.
Bambu
Ingin memiliki halaman dan taman bergaya zen atau oriental? Cocok sekali jika memakai pagar bambu sebagai pembatasnya.
Bambu memiliki kemampuan menjaga privasi pemilik rumah dengan baik karena umumnya dipasang rapat sebagai pagar.
Bambu juga membawa kesan sejuk dan adem. Jenis pagar ini juga cocok untuk memberi estetika plus pada taman dan pekarangan.
Bahan pembuat pagar ini juga mudah didapat dengan harga terjangkau.
Hanya saja, bambu membutuhkan perawatan teratur. Bukan hanya dicat ulang dan divernis, terkadang ikatan dan simpulnya juga harus diperiksa agar tetap rapat.
Pada umumnya bambu berwarna alami kuning dan hijau. Untuk variasi warna yang lebih kaya, dapat melakukan proses karbonisasi atau pembakaran ringan.
Vinyl atau PVC
Bahan vinyl terkenal kuat, ringan, berharga terjangkau, serta tampil dalam bentuk dan warna lebih beragam.
Bahan ini cocok untuk pagar pekarangan depan dan samping di daerah perkotaan. Atau daerah yang tidak berbatasan langsung dengan semak-semak dan pepohonan rapat.
Vinyl juga mudah dipasang dan dipadukan dengan bahan lain, seperti beton dan kayu. Jika menjadikan pagar vinyl sebagai pembatas, tampilan pekarangan akan terlihat lebih rapi.
Vinyl juga mudah dibersihkan dengan air dan deterjen jika kotor. Bahan ini nyaris tidak membutuhkan perawatan, tetapi setelah beberapa tahun warnanya akan pudar.
Pagar vinyl memiliki risiko pecah serta timbul bintil-bintil yang mengganggu penampilannya. Jika ini terjadi, sebaiknya ganti dengan vinyl yang baru.
Komposit
Komposit adalah bahan kayu buatan yang terdiri dari serat dan paduan plastik polimer. Pagar komposit akan tampak seperti kayu tetapi lebih tahan serangga dan anti lapuk.
Kombinasi gaya tradisional dengan tampilan lebih baik menjadikan komposit pilihan bagi mereka yang ingin pagar tahan lama tetapi minim perawatan.
Kelemahannya terletak pada harga. Bahan membuat pagar dari komposit lebih mahal daripada vinyl atau kayu.
Pemasangannya juga membutuhkan tenaga profesional. Karena kualitas dan jenisnya beragam, pastikan Anda memahami spesifikasi teknisnya atau membeli bahan komposit dari penyedia terpercaya.
Pagar komposit mudah dibersihkan hanya dengan menggunakan air saja. Dengan cara sederhana ini sudah cukup untuk membuat pagar selalu tampak baru.
Jika kotoran yang menempel pada pagar sulit untuk dihilangkan, tambahkan sedikit deterjen saat memberihkannya.
Besi
Pilihan desain pagar dari besi cukup luas, dari gaya klasik mewah hingga kontemporer. Besi juga cocok dipasang untuk rumah ber-arsitektur apa saja.
Pagar dari besi tempa yang dirawat dengan baik dapat bertahan hingga ratusan tahun.
Jika menginginkan pagar tahan lama dengan model yang tak akan pernah usang dimakan zaman, pilihlah bahan besi.
Pagar besi membutuhkan tenaga profesional dalam pembuatan dan pemasangannya. Lebih baik lagi jika dipadukan dengan laser cutting sebagai ornamen tambahan agar lebih indah.
Bahan besi juga dapat dipadukan dengan beton, kayu, atau bambu. Pilihan lainnya adalah memadukan besi dengan logam lain seperti aluminium dan tembaga.
Terdapat beberapa pilihan bahan pagar dari besi, mulai dari besi hollow, besi tempa, dan besi campur baja. Ketiganya memiliki daya tahan berbeda terhadap cuaca dan karat.
Perawatan pagar besi adalah dengan mengecat dan memolesnya menggunakan vernis secara teratur. Lakukan perawatan paling tidak setahun sekali.
Aluminium
Seperti juga besi, aluminium adalah jenis logam yang kerap dijadikan bahan membuat pagar. Bedanya, logam ini lebih ringan dan tahan karat.
Pagar dari aluminium plat menawarkan ketahanan, privasi, sekaligus kekuatan. Platnya juga mudah diukir dan dipotong menggunakan metode laser cutting dan laser engraving.
Aluminium dapat tampil dalam gaya minimalis modern atau klasik sesuai ornamen tambahannya. Kelemahannya adalah aluminium lebih mudah penyok dibandingkan besi.
Kawat
Bahan kawat lazim digunakan sebagai pagar pembatas lahan. Baik di perkebunan, halaman belakang, atau lahan yang berbatasan dengan tanah semak dan liar.
Kawat pagar juga dikenal dengan nama kawat harmonika. Ada beberapa bahan kawat pagar yang lazim digunakan, seperti baja, galvanis, PVC, dan bezinal 2000 (campuran zinc dan aluminium).
Keunggulan pagar kawat adalah harga yang murah dan mudah dipasang. Tetapi kawat tidak terlalu kuat untuk menahan beban.
Beton
Pagar beton umumnya disebut dinding pembatas karena bentuknya yang solid. Pagar ini dapat dipasang mengelilingi rumah dan pekarangan, dari depan hingga belakang.
Pagar beton di bagian depan atau samping umumnya didesain dengan ornamen agar lebih indah atau dipadukan dengan bahan lain. Sementara di bagian belakang dibuat tinggi dengan pengaman di atasnya.
Pagar beton sempurna untuk memberi keamanan dan kenyamanan ekstra pada hunian. Jenis pagar ini juga dapat meredam bising dari jalanan di depan rumah dan sangat tahan terhadap cuaca maupun beban.
Namun harga bahan dan pemasangannya cukup mahal, selain juga memerlukan tenaga ahli. Perawatan pagar ini cukup dengan dicat secara berkala agar tidak berjamur.
Batu Bata
Pagar batu bata memakai campuran beton bertulang pada bagian pondasi agar lebih kuat. Untuk tampilan lebih artistik, umumnya pagar bata tidak diplester.
Pagar bata juga dapat dipadukan dengan kayu atau PVC, dan perawatannya tidak terlalu sulit. Saat membangun pagar bata, sebaiknya lapisi permukaannya dengan vinyl agar tidak mudah berlumut.
Pagar bata sangat cocok untuk rumah tropis dan industrialis, walaupun butuh biaya yang besar untuk membangunnya.
Batu Kali
Seperti bahan bata, pagar dari batu kali juga menawarkan kekuatan dan perawatan yang mudah. Namun, di beberapa daerah, pagar ini justru membutuhkan biaya lebih besar.
Pagar batu kali tampil natural dengan warna-warna asli. Pagar ini juga membutuhkan beton sebagai perekat.
Untuk di depan rumah, sebaiknya tinggi pagar batu kali maksimal 1 meter untuk menghindari kesan penuh. Namun di sisi samping boleh mencapai 2 meter.
Kayu Bulat
Pagar kayu bulat dapat digunakan di rumah, pondok, pembatas lahan pertanian atau peternakan. Bahan ini juga cocok dijadikan gazebo atau rumah pohon.
Dibandingkan kayu olahan atau bilah papan, tampilan kayu bulat lebih kasar dan alami. Sangat cocok untuk taman dan rumah bergaya tropis.
Walaupun tampil estetik dan natural, bahan ini memerlukan proses agak panjang sebelum dapat dipakai. Dimulai dari proses penghalusan, pemberian anti rayap, dan pelapisan dengan vernish agar dapat tahan lebih lama.
Hal ini karena kayu bulat belum diproses sama sekali, berbeda dengan papan atau kayu olahan. Namun jika ingin pagar berpenampilan alami dengan budget bersahabat, bahan kayu bulat patut menjadi pilihan.
Kawat Berduri
Pagar kawat berduri juga lazim dipakai di pertanian, perkebunan, atau membatasi halaman belakang agar ternak tidak kabur.
Pagar kawat berduri umumnya terbuat dari baja, galvanis, dan campuran besi dengan aluminium. Pagar ini lebih berfungsi sebagai pengaman dan tidak cocok dipasang di depan rumah.
Tips Memilih Bahan Pembuat Pagar
Apa pun bahan pembuat pagar pilihan Anda, pastikan untuk menyesuaikan tiga hal berikut:
Sesuaikan dengan Kebutuhan
Sebelum memilih bahan pembuat pagar, pahami dulu apa kebutuhan utama Anda. Jika ingin melindungi lahan, jenis pagar kawat, kayu atau besi dapat menjadi pilihan.
Tetapi jika ingin mendapatkan penampilan estetik, pilihannya adalah pagar besi, vinyl, komposit dan bambu.
Sebenarnya pagar beton dan bata adalah pilihan terbaik agar rumah terlihat modern dan aman, tetapi jenis bahan ini memiliki nilai yang lebih mahal.
Pagar vinyl dan komposit sangat tepat jika ingin penampilan menarik dan rapi tanpa memerlukan perawatan yang ribet. Sementara pagar dari logam seperti aluminium menawarkan privasi.
Sesuaikan dengan Anggaran
Setelah menentukan kebutuhan utama, saatnya melakukan survey harga agar jenis pagar yang dipilih sesuai dengan anggaran.
Ketersediaan bahan juga harus dipertimbangkan, agar tidak sulit jika ingin mengganti pagar ketika terjadi kerusakan kelak.
Anggaran juga mencakup biaya jasa pembuatan pagar. Dalam hal ini, diskusikan bersama kontraktor untuk opsi lebih hemat dengan kualitas yang baik.
Pertimbangkan juga opsi ornamen apa yang akan ditambahkan pada pagar rumah. Untuk pagar vinyl dan komposit tentu tidak repot menambahkan ornamen karena penampilannya sudah diatur pabrik.
Untuk pagar kayu dan logam, laser cutting dapat menjadi pilihan untuk ukiran dan pola tambahan.
Sesuaikan dengan Tipe Lahan
Tipe lahan adalah hal penting selanjutnya yang harus dipertimbangkan. Tanah yang lembek harus dikeraskan dulu sebelum dipasang pondasi pagar.
Tanah rawa juga tidak terlalu cocok untuk pagar kayu atau bambu karena rentan menyebabkan lapuk. Untuk jenis tanah yang seperti ini, gunakan pondasi beton terlebih dulu sebelum memasang bambu dan kayu sebagai pagar.
Sudah Menentukan Bahan Pagar yang Akan Anda Pilih?
Semua bahan yang sudah disampaikan di atas akan memberikan Anda kemudahan dalam menentukan pagar apa yang paling tepat untuk rumah Anda.
Apa pun bahan pagar yang Anda pilih, prioritaskanlah pada fungsi pagar itu sendiri. Apakah tujuan Anda membangun pagar untuk mempercantik tampilan rumah atau memberikan perlindungan.
Nah, karena itu, penting untuk menyesuaikan antara kebutuhan dan pilihan bahan sehingga fungsi pagar menjadi lebih maksimal.