Bingung memilih jenis pagar yang pas untuk rumah Anda? Membuat pagar rumah tidak boleh sembarangan karena jika pagar dan desain arsitektur rumahnya tidak cocok, hasilnya membuat rumah terkesan biasa saja.
Karena itu, kenali jenis-jenis pagar sehingga dapat memberikan inspirasi dalam menentukan mana tipe yang terbaik untuk menjawab kebutuhan Anda.
Jenis Pagar Rumah Berdasarkan Bahannya
Ada berbagai jenis bahan yang dapat dijadikan pagar rumah. Beberapa bahan juga dapat dipadukan agar pagar tersebut lebih kuat atau indah.
Berikut adalah 7 jenis pagar rumah berdasarkan bahan penyusunnya.
Pagar Tanaman
Pagar tanaman telah lazim dipakai sejak zaman dahulu. Dan hingga kini, rumah-rumah tradisional atau yang berlokasi di pedesaan masih memakai tanaman sebagai pembatas pekarangan.
Di negara kita ada berbagai tanaman yang jamak dijadikan pagar pembatas halaman. Jika ingin pagar dari tanaman berbunga, dapat memilih melati korea, asoka, atau kembang sepatu.
Selain rumpun bunga, pohon juga dapat dijadikan pagar tanaman, misalnya pohon cemara dan pucuk merah.
Kelebihan jenis pagar rumah dari tanaman adalah kesan natural dan adem yang kental. Untuk privasi lebih, gunakan pagar kayu atau bambu sebagai pintu gerbangnya. Atau biarkan tanaman mencapai tinggi 1,5 meter.
Hanya saja, pagar ini membutuhkan pemangkasan dan perawatan teratur agar tetap rapi dan tanaman tumbuh subur.
Pagar Bambu
Selain pagar tanaman, bambu adalah bahan pagar rumah yang berpenampilan naturalis. Sekilas memang pagar bambu terkesan kuno, tetapi dengan desain tertentu justru akan menambah keindahan pekarangan.
Pagar bambu dapat dibuat dari bambu kuning atau hijau. Umumnya dipilih bambu yang cukup tua agar kuat dan lentur, serta tahan lama.
Kekurangan jenis pagar rumah ini adalah perawatannya yang harus teratur. Bambu harus divernis ulang paling tidak setahun sekali agar tidak lembab dan pudar warnanya.
Pagar Kayu
Ada banyak jenis kayu yang dapat dijadikan pagar rumah. Mulai dari jati, merbau, meranti, hingga mahoni dan akasia.
Masing-masing jenis kayu memiliki ketahanan tersendiri, dan tentu berbeda-beda harganya. Apa pun jenisnya, kayu untuk pagar haruslah yang sudah cukup tua dan diberi anti rayap sebelumnya.
Jangan lupa untuk mengecat ulang dan melapisinya dengan vernis agar tidak mudah lapuk dimakan usia dan ditimpa cuaca.
Pagar Beton
Pagar beton juga sering disebut pagar dinding atau dinding beton. Pagar ini umumnya dipakai di rumah perkotaan.
Pagar beton lebih ekonomis dari segi biaya, karena bahannya mudah didapat dan pembuatannya juga tidak rumit.
Kelebihan lainnya adalah perawatan yang mudah. Pagar beton hanya perlu dicat ulang saat warnanya telah pudar.
Untuk membuat tampilannya yang keras sedikit ‘lunak’, pagar beton dapat dipadukan dengan kayu atau bambu. Cara lain adalah dengan memberi tekstur di permukaannya dan memilih warna-warna terang.
Pagar Besi
Pagar besi termasuk jenis pagar yang paling banyak digunakan. Pemilihan bahan besi memang memberikan banyak keuntungan.
Besi merupakan bahan yang padat, keras, tahan lama, tetapi juga mudah dibentuk dan diberi tambahan hiasan.
Salah satu cara menjadikan pagar besi lebih indah adalah dengan laser cutting. Laser cutting dapat membuat pola, ukiran, dan grafir yang indah sekaligus sangat rapi.
Pagar Setengah Beton
Pagar setengah beton menggunakan beton di bagian pondasi atau hingga setengah badan pagar, dan bahan lainnya di bagian atas.
Bahan yang lazim digunakan beragam, seperti berbagai jenis kayu, besi hollow, aluminium, bambu, bahkan PVC.
Pagar ini kuat dan tahan lama serta minim perawatan. Bahan atas yang beragam juga memudahkan pemilik rumah mendesain gaya pagar sesuai arsitektur rumah.
Pagar PVC
Ternyata bahan PVC bukan hanya dapat dijadikan pintu kamar mandi, tetapi juga jenis pagar rumah. Bahan ini adalah jenis sintetis yang dikenal kuat, tahan cuaca, dengan harga bersahabat.
Pagar PVC dapat dipadukan dengan jenis lainnya seperti beton, atau tampil solo seperti pagar kayu. Warnanya juga beragam dan tidak perlu dicat ulang.
Namun jika warna pagar ini telah pudar setelah beberapa tahun, pagar harus diganti dengan yang baru.
Selain tujuh bahan di atas, pagar rumah juga dapat terbuat dari aluminium, perunggu, bahkan kuningan.
Jenis Pagar Rumah Berdasarkan Modelnya
Selain berdasarkan bahan, jenis pagar rumah juga dapat dibedakan berdasarkan modelnya. Berikut adalah 3 model pagar rumah.
Pagar Dorong
Pagar dorong praktis digunakan bagi pekarangan maupun teras yang tidak terlalu luas. Pagar dorong umumnya berbahan besi, kayu, atau aluminium.
Bagian gerbangnya dapat berupa plat yang diberi hiasan laser cutting atau laser engraving untuk tampilan lebih indah. Sekaligus menjaga privasi penghuni rumah.
Pagar Tradisional
Pagar tradisional adalah pagar pekarangan yang dipakai rumah-rumah tradisional, terutama di pedesaan.
Pagar ini umumnya terbuat dari kayu atau bambu, dengan ukuran tinggi 1-1,5 meter. Dengan sistem kunci sederhana dari kayu atau gembok dan rantai.
Pagar tradisional memiliki gerbang ayun layaknya pintu dan terkadang dihias dengan tanaman rambat. Jika ingin rumah berpenampilan eksotis dan klasik, pagar ini dapat dipakai di sebagian halaman.
Di perkotaan, sebaiknya jangan menggunakan pagar ini di sekeliling rumah karena tidak terlalu aman.
Pagar Lipat
Pagar lipat juga termasuk solusi bagi pekarangan atau teras yang memiliki luas terbatas. Pagar lipat dapat berbahan kayu, besi, maupun bambu dan PVC. Desainnya juga beragam, dari gaya klasik hingga minimalis.
Pagar lipat dapat terdiri dari dua, tiga, hingga lipatan. Walaupun relatif lebih mahal dibandingkan model lainnya, pagar ini praktis dan tampak mewah.
Jenis Pagar Rumah Berdasarkan Desainnya
Setelah mengetahui jenis pagar rumah berdasarkan bahan dan modelnya, jenis pagar yang terakhir ini dikelompokkan berdasarkan desainnya.
Setidaknya ada 3 jenis pagar menurut desainnya, antara lain:
Pagar dan Gerbang Klasik
Pagar rumah ini memiliki ciri tampilan yang megah, dengan ukiran dan hiasan rumit. Terkadang hiasan yang tampil menunjukkan keragaman seni setempat.
Di masa lalu, pagar dan gerbang terbuat dari besi, perunggu, bahkan bersepuh emas. Namun kini pagar dan gerbang klasik umumnya terbuat dari besi, baja, perunggu, dan kayu.
Pagar Berdesain Minimalis
Pagar berdesain minimalis sangat lazim di perkotaan. Bukan hanya digunakan bagi rumah berdesain minimalis, pagar ini juga cocok untuk rumah industrial dan tropis.
Pagar minimalis minim aksen dan hiasan sehingga menonjolkan arsitektur fasad depan rumah. Bahannya juga beragam, mulai dari kayu hingga baja.
Pagar Otomatis Modern
Pagar otomatis modern dapat berdesain klasik maupun minimalis. Modelnya pun bisa berupa pagar dorong atau lipat.
Yang membedakannya adalah adanya sensor otomatis yang dikendalikan jarak jauh sehingga pagar dapat membuka sendiri.
Pagar dengan desain ini banyak dipakai di rumah-rumah mewah, mansion, dan villa. Selain kendali jarak jauh, pagar otomatis juga kerap dilengkapi sensor dan CCTV untuk menambah keamanan penghuni rumah.
Mau Tahu Cara Memilih Pagar Rumah yang Benar?
Setelah mengetahui berbagai jenis pagar rumah, apakah Anda sudah menemukan ide yang Anda cari atau malah membuat Anda bingung?
Jika banyaknya opsi justru mempersulit Anda, sebaiknya pahami cara memilih pagar rumah yang benar.
Tips ini akan membantu Anda dalam menentukan apa saja yang perlu diprioritaskan dalam memilih jenis pagar. Sehingga Anda tak salah langkah dalam mengambil keputusan.